Senin, 02 Desember 2019

Manajemen Teknologi Pembelajaran


Nama           : QAUTSAR IMAN, S.Pd.
NIM             : 1910246938

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sebaik-baiknya sesuai instruksi yang diberikan. Lalu segera dikirim ke e-mail ad1208@yahoo.co.id

  1. Banyak kalangan berpendapat bahwa keberadaan teknologi informasi di sekolah sangat perlu dan sangat membantu pelaksanaan pembelajaran disekolah. Namun demikian masih banyak kendala kendala dalam penyediaan Sistim Informasi Pendidikan di sekolah. Jelaskan kendala-kendala tersebut dan bagaimana mengatasinya.
Jawaban :
Kendala-kendala :
a.   Terbatasnya anggaran yang dimiliki sekolah yang berasal dari dana BOS atau SPP dan dana Yayasan untuk sekolah Swasta untuk menyediakan semua peralatan komplit penunjang system informasi sekolah.
Mengatasinya :
Ø   Kepala Sekolah hendaknya terus aktif melaporkan ke dinas tentang kebutuhan yang belum tercover oleh dana yang ada agar segera dipenuhi
Ø    Sekolah diharapkan dapat terus menjalin komunikasi dengan Komite sekolah, Wali murid dan Masyarakat agar dapat memberikan masukan baik berupa Dana langsung ataupun dengan membuat Proposal bantuan ke tempat tempat yang dapat diharapkan melalui Komite sekolah

b. Kurangnya SDM di sekolah yang benar benar mampu mengelola Sistem Informasi Pendidikan terutama yang berbasis computer. Kecuali untuk informasi yg belum berkomputerisasi
Mengatasinya :
Ø  Harapan pertama berada pada Pemerintah agar untuk setiap Sekolah, dibuka perekrutan pegawai PNS terutama yang ahli di bidang IT. Karena selama ini, perekrutan PNS untuk sekolah, hanya formasi untuk Guru
Ø  Sekolah merekrut tenaga honorer yang benar-benar ahli di bidang IT, bukan hanya sekedar pandai menggunakan Microsoft Office dan diberikan upah yang layak sesuai dengan tugas wajibnya

c.  Sekolah berada di daerah-daerah yang masih sulit untuk pemasangan jaringan internet penunjang system informasi atau jaringan masih belum stabil
Mengatasinya :
Ø  Menunggu Pemerintah segera menyelesaikan program program pembangunan jaringan internet ke desa desa sebagaimana yang sedang berjalan

d.    Kekurangmampuan kepala sekolah dalam memanage setiap individu seperti Guru, TU dll yang menjadi mitranya di sekolah untuk menyediakan informasi yang baik dan komplit sesuai dengan standar minimalnya yang akan dibutuhkan oleh setiap yang berkepentingan untuk melihat atau mengambil keputusan tertentu. Atau kurang fahamnya kepala sekolah tentang system informasi terutama yang berbasis komputerisasi
Mengatasinya :
Ø  Pemerintah dalam melakukan perekrutan atau mengangkat Kepala Sekolah, agar juga dapat menjadikan kemampuan memanage untuk menghasilkan system informasi yang baik di sekolah sebagai salah satu pertimbangan wajib
Ø  Pemerintah hendaknya secara berkala dan berkelanjutan, terus melaksanakan pelatihan pelatihan guna meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan individu lain yang bertugas di sekolah dalam kemampuan menghasilkan informasi sekolah yang baik minimal sesuai standar yang dibutuhkan 

  1. Jelaskan mengapa perlu ada etika dalam tatacara pemanfaatan teknologi informasi? dan bagaimana sebaiknya penerapan etika tersebut oleh pengguna.
Jawaban :
Dalam hubungan sesama manusia, tentu kita saling mengharapkan adanya perbuatan baik yang dilakukan dan diterima dalam interaksi kita dengan sesama manusia dalam segala macam aspek. Bertindak dengan terlebih dahulu memikikan baik dan buruk, adalah etika. Maka dalam tatacara pemanfaatan teknologi informasi pun (baik dimulai dari kegiatan pengadaan alat, pembuatan system, mengumpulkan dan menyimpan data, mempublish data dan lain lain) langsung atau tidak langsung tentu tetap akan terjadi hubungan antar sesame manusia. Maka etika tetap harus ada agar tidak memunculkan konflik atau hal hal yang tidak diinginkan dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan teknologi informasi tersebut.

Beberapa Etika ya ng baiknya dilakukan oleh pengguna :
  • Mendapatkan setiap perangkat hardware dan software melalui jalan yang legal
  • Tidak membangun system informasi dengan cara plagiat atau meniru tanpa izin dan tidak mengikuti ketentuan ketentuan yang berlaku
  • Tidak menyebarluaskan data data penting berikut dengan kemanan system kepada yang tidak berkepentingan
  • Tidak mendapatkan atau membuat data data informasi dari sumber sumber yang tak diizinkan
  • Memberikan data yang valid sesuai dengan aslinya untuk hal hal tertentu atau tidak menyebarluaskan data yang dibaca sebelum mencaritau kebenarannya
  • Tidak memanfaatkan data data yang didapat untuk melakukan perbuatan perbuatan yang dapat melanggar HAM, atau tindakan criminal yang akan mendatangkan dampak buruk bagi pengguna dan orang lain

  1. Semakin sederhana keadaan sebuah sekolah di sebuah desa, kecamatan, kabupaten, maupun kota, semakin sederhana pula perubahan/ pembaharuan yang dapat dilakukan, tetapi semakin maju sebuah sekolah itu, maka semakin kompleks pula perubahan yang dapat dilakukan. Artinya, perubahan/ penbaharuan membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu.  Berdasarkan pemikiran ini, maka pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran tergantung pada karakteristik sekolah. Bagaimana pendapat anda, tentang hal ini.
Jawaban :
Secara umum, memang perubahan sebuah sekolah tergantung kepada faktor faktor penunjang maju mundurnya sebuah sekolah dan tentu berkaitan pula dengan biaya, tenaga dan waktu serta SDM dari setiap warga sekolah terutama Kepala sekolah, majelis Guru dan Karyawan sekolah,

Namun dalam pembelajaran, pemanfaatan teknologi tidak mesti harus tergantung kepada faktor faktor dana yang dimiliki oleh sekolah, karena Guru sebagai pendidik tentunya dapat mencari cara lain baiknya secara pribadi ataupun berkelompok untuk menyediakan alat alat teknologi yang akan dimanfaatkan dalam pembelajaran di sekolah tentunya berkaitan dengan kemauan, kemampuan dan keuletan para Guru tersebut. Atau dengan meminta para siswa menggunakan berbagai macam alat teknologi (TV, Radio, Warnet dll) di banyak tempat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penambahan ilmu dalam proses pembelajaran

  1. Jelaskan bagaimana SIM Pendidikan dapat mempermudah pelayanan komunikasi kepada masyarakat dan bagaimana cara mengetahui bahwasanya keberhasilan layanan itu juga dapat meningkatkan komunikasi sekolah dan masyarakat.
Jawaban :
SIM pada hakikatnya dibuat untuk mempermudah menyampaikan data data sebagai informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak termasuk masyarakat yang membutuhkan seperti informasi tentang pendaftaran, jadwal, syarat-syarat, nilai dan lain lain yang dibutuhkan. jika dilakukan secara manual, pelayanan komunikasi sekolah dan masyarakat tentu akan membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga.
Keberhasilan layan SIM dalam meningkatkan komunikasi sekolah dengan masyarakat setidaknya dapat diketahui dari :
a.   Kurangnya masyarakat yang bertanya secara langsung tentang informasi informasi yang dibutuhkan
b.     Dapat pula dilihat dari gafik pengunjung ke system informasi yang disediakan atau dengan layanan data tentang kepuasan masyarakat terhadap informasi yang disediakan jika layanan tersebut tersedia didalam system yang dibangun (seperti kolom like dislike dll)
c.  Berkurangnya miss komunikasi yang merupakan dampak dari sampainya pesan pesan informasi yang diberikan sekolah kepada masyarakat
d.      Menggunakan angket yang disebarkan kepada masyarakat

  1. Menurut anda, seberapa penting keberadaan intranet, internet dan ekstranet bagi warga sekolah. Jelaskan
Jawaban :
Jaringan internet tentu akan sangat membantu proses pembelajaran baik bagi Guru untuk mendapatkan banyak bahan bahan ajar, juga bagi para peserta didik untuk mendapatkan berbagai pelajaran dari banyaknya sumber sumber ilmu yang tersedia melalui jaringan internet seperti buku buku online, pustaka online, data data lain berupa narasi, gambar, video dll atau pun berkomunikasi jarak jauh dengan Guru dan pihak pihak lain dalam proses belajar.

Jaringan Intranet memiliiki definisi yaitu jaringan komputer dengan layanan seperti internet tetapi memiliki status local di internal sekolah. bermanfaat dalam upaya tukar menukar data, komunikasi dll di lingkungan sekolah dengan cepat tanpa ada faktor faktor luar yang menghambat karna jaringan dibangun dan hanya dapat digunakan di internal sekolah.

Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan system telekomunikasi publik untuk mengirim atau saling bertukar data kepada sekolah, instansi atau pihak lain yang saling membutuhkan yang tentu akan sangat berguna bagi sekolah dalam proses pelaporan atau bertukar data yang bertujuan untuk memajukan sekolah.





Kamis, 03 Oktober 2019

MAKALAH PRODUKSI DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN


PRODUKSI DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN
Makalah Mata Kuliah : Manajemen Mutu dan Pembiayaan dalam Pendidikan




Disusun Oleh :
Qautsar Iman
NIM : 1910246938

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Makhdalena, SE., M.Si., Ak., CA.



PROGRAM PASCA SARJANA
ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU
2019



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah  sebuah sistem yang terdiri beberapa komponen, yaitu guru, tenaga administrasi,  siswa dan sarana prasarana pendukung pendidikan itu sendiri. Komponen yang ada dalam sistem tersebut tidak dapat terpisah satu dengan yang lain dan saling menentukan satu sama lain. Komponen yang ada dalam sistem pendidikan  memiliki fungsi masing-masing dalam rangka untuk mencapai tujuan satuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam   pendidikan akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh komponen-komponen tersebut.
Pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan. Sebagaimana  kebutuhan lainnya maka manusia tentunya  berupaya memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut. Banyak orang tua yang menyiapkan dana pendidikan dari sejak dini untuk pendidikan anak - anak mereka.  Selain tanggung jawab orang tua, pendidikan  juga menjadi tanggung jawab pemerintah karena telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar RI tahun 1945 pada Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi  “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Untuk menjalankan amanat tersebut pemerintah telah melaksakan suatu sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional telah ditentukan oleh pemerintah dan dituangkan dalam  undang-undang dan peraturan pemerintah, semuanya adalah untuk mencapai kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh sumber daya manusia saja melainkan juga ditentukan oleh pembiayaan pendidikan itu sendiri. Pembiayaan pendidikan bukan saja tanggung jawab pemerintah semata malainkan tanggung jawab semua pihak,  baik pemerintah, orang tua dan masyarakat. Jika pembiayaan pendidikan hanya berasal dari salah satu pihak saja maka pendidikan yang berlangsung tidak optimal. Karena pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya yang tinggi.  
Pembiayaan pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya membangun budaya dan peradaban bangsa. Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai jika memiliki sistem manajemen yang didukung dengan SDM, dana/ biaya dan sarana & prasarana.
Dalam UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan bangsa serta memberikan konstribusi signifikan atas pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Namun untuk pelaksanaan dan meningkatnya kualitas pendidikan diperlukan pembiayaan untuk menunjangnya.  
Biaya pendidikan merupakan  salah satu komponen masukan instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kualitatif biaya pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hampir tidak ada pendidikan yang mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan.
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

      B.  Rumusan Masalah
      Sebagai usaha mengarahkan pembahasan dalam makalah ini, maka dirumuskan sebagai berikut :
      1.      Apa konsep pembiayaan dalam pendidikan?
      2.      Apa jenis-jenis pembiayaan dalam pendidikan?
      3.     Apa itu biaya produksi dan jenisnya?  
      4.      Apa fungsi pembiayaan dalam pendidikan?

      C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
      1.      Memahami konsep pembiayaan dalam pendidikan?
      2.      Memahami jenis-jenis pembiayaan dalam pendidikan?
      3.     Memahami biaya produksi dan jenisnya
      4.      Memahami fungsi pembiayaan dalam pendidikan?

PEMBAHASAN

A.      KONSEP BIAYA DALAM PENDIDIKAN
Atmaja dkk (2016) menyebutkan bahwa Biaya adalah keseluruhan pengeluaran, baik yang bersifat uang maupun bukan uang, sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak terhadap upaya pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.
Fattah (2006 : 112) mendefinisikan pembiayaan pendidikan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan mencakup: gaji guru, peningkatan 12 profesional guru, sarana ruang belajar,  perbaikan ruang,  pengadaan peralatan/mobiler, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 46 ayat 1 dijelaskan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 62 disebutkan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biayaoperasi, dan biaya personal (Depdiknas, 2005). Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta, Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis segala tunjangan yang melekat pada gaji; bahan atau peralatan habis pakai; dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Adapun biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengukuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan (Depdiknas, 2005).
(Depdiknas, 2008). Dalam perkembangannya, kebutuhan pendanaan pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang cukup pelik untuk dikelola secara efektif dan efisien. Permasalahan pendanaan pendidikan erat kaitannya dengan keperluan operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan. Biaya tersebut, antara lain: 1) biaya operasional pendidik dan tenaga kependidikan (gaji dan honor/insentif/tunjangan); 2) proses pembelajaran dan penilaian; 3) pengadaan, perawatan, dan perbaikan/perawatan saranaprasarana pendidikan; dan 4) manajemen. Fungsi pembiayaan tidak dapat terpisahkan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Oleh karena itu, pembiayaan menjadi masalah sentral dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan yang harus disikapi dan dicarikan berbagai alternatif solusinya. Ketidak mampuan lembaga penyelenggara pendidikan untuk menyediakan pendanaan pendidikan akan menghambat proses operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Namun demikian, bukan jaminan manakala tersedia biaya pendidikan yang memadai akan menjamin penyelenggaraan pendidikan berhasil lebih baik. Dalam memahami permasalahan
pembiayaan pendidikan di Indonesia, perlu memahami permasalahan apa saja yang timbul serta alternatif penyelesaiannya (Depdiknas,2005). Berdasarkan uraian klasifikasi biaya pendidikan, maka jelaslah bahwa biaya pendidikan memiliki pengertian yang luas.
Hal ini sebagaimana dipertegas oleh Anwar (1991) bahwa hampir segala pengeluaran yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan dianggap sebagai biaya. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan dalam melakukan klasifikasi biaya pendidikan untuk mencapai tujuan yang dituju semua pihak yaitu kesuksesan pelaksanaan pendidikan.Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal (Sulistyoningrum, 2010). Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Lebih lanjut, biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud meliputi: a) gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; b) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai; dan c) biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya (Sulistyoningrum, 2010).


      B.     JENIS-JENIS BIAYA PENDIDIKAN
Jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan kedalam beberapa kategori sebagai berikut :
      a)      Biaya Langsung (direct cost)
Biaya pendidikan langsung (direct cost) merupakan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau keluarga sekolah. Berwujud pengeluaran uang yang secara langsung digunakan untuk membiayai penyelenggaraan PBM, penelitian dan pengabdian masyarakat, gaji guru dan pegawai lainnya, bahan perlengkapan dan biaya perawatan.
Kebanyakan biaya langsung yang dikeluarkan berasal dari sistem sekolah sendiri, dikeluarkan selain untuk menjaga kelancaran dan kualitas belajar juga untuk keperluan administrasi sekolah atau alat tulis kantor.keperluan lain seperti :
Ø  Biaya tambahan untuk ruangan, perlengkapan, belajar, alat peraga, bahan laboratorium, pakaian praktik.
Ø  Biaya transportasi/angkutan sekolah.
Ø  Biaya buku pegangan guru dan buku perpustakaan.
Ø  Biaya UKS dan biaya penyelenggaraan counseling.
Ø  Biaya mendatangkan guru tambahan / nara sumber.
       
      b)      Biaya Tidak Langsung (indirect cost)
     Biaya Tidak Langsung (indirect cost), berbentuk biaya hidup yang dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang belajar untuk keperluan sekolah, biaya ini dikeluarkan tidak langsung oleh lembaga pendidikan, melainkan dikeluarkan oleh keluarga anak untuk mengikuti pendidikan. Biaya tidak langsung berupa biaya hidup yang menunjang kelancaran pendidikannya. Misalnya: ongkos angkutan, pondokan, biaya makan sehari-hari, biaya kesehatan dan sebagainya.
      
      c)      Private cost
Merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan keluarga, atau segala biaya yang harus ditanggung dan dikeluarkan oleh keluarga anak untuk keberhasilan belajar  anaknya. Misalnya: keluarga membayar guru les private supaya anaknya pandai bahasa inggris dan matematika.
      
      d)     Social cost
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat , baik perorangan maupun terorganisasi untuk membiayai segala keperluan belajar. Baiaya yang dikeluarkan sebagai wujud partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan karena pendidikan bukan hanya menjadi tanggungan pemerintah dan orang tua saja tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama , pemerintah, orang tua, dan masyarakat.

      e)      Monetary cost
Selain pengeluaran dalam bentuk uang atau materi ada juga biaya yang harus dikeluarkan tidak berbentuk uang, melainkan berbentuk jasa, tenaga, dan waktu. Biaya semacam ini dapat diuangkan atau dinilai dan disetarakan kepada nilai uang. Biaya semacam ini disebut biaya moneter.

      C.      BIAYA PRODUKSI DAN JENISNYA
1.    Mulyadi
Menurut Mulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
2. Hansen dan Mowen
Menurut Hansen dan Mowen (2002:24), production cost adalah total biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
3. M. Nafarin
Menurut M. Nafarin (2009:497), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
4. Abdul Halim
Menurut Abdul Halim (1988:5), production cost adalah akumulasi biaya yang terkait langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan dipertemukan dengan penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.
5. Amin Widjaja Tunggal
Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik
Secara umum, production cost dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun beberapa jenis biaya produksi adalah sebagai berikut:
1.     Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung, pajak perusahaan, biaya administrasi, dan lain-lain.
2.  Biaya Variabel (Variable Cost/ VC), yaitu biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi. Artinya, semakin besar hasil produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Contoh, biaya upaya pekerja, biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
3.  Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu.
4.  Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC), yaitu besarnya biaya produksi per unit yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
5.  Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkannya.

      D.    FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Fungsi anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian juga merupakan alat bantu dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Anggaran juga berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat juga dijadikan alat mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari perkembangannya biaya memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.

PENUTUP
A  KESIMPULAN
Biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan. Anggaran pembiayaan pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Anggaran atau pembiayaan pendidikan diperlukan karena anggaran pendidikan merupakan salah satu elemen penting untuk menunjang jalannya seluruh pelaksanaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan berasal dari beberapa sumber, antara lain pemerintah pusat dan daerah, orang tua peserta didik, masyarakat, pihak lain serta dari dana sendiri yang halal.
Fungsi anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian juga merupakan alat bantu dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Anggaran juga berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat juga dijadikan alat mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari perkembangannya biaya memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.

      B. SARAN
Pembiayaan terhadap pendidikan harus dibayar lebih mahal karena pendidikan adalah investasi dikarenakan perolehan ketrampilan dan kemampuan akan menghasilkan tingkat balik Rate of Return yang sangat tinggi terhadap penghasilan seseorang







DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, RM dkk. 2016.  Analisis  Penetapan Standar Biaya Pendidikan Pada
SMA Negeri 2 Kuala Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Volume 4, No. 1, Februari 2016 - 1 28
Fattah Nanang, DR,(2006). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdkarya.
Fattah, Nanang. (2009). Landasan Manajemen  Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya
Johns, L.R & L.F Morphet, The Economics Financing and  Education: A System
Approach , (New Jersey: Prentice-Hall Englewood Cliffs, 1975)
Kompri. 2016. Manajemen Pendidikan Komponen-Komponen Elementer
Kemajuan Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Kurniadi,D. dan Machali, I  . 2016. Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan . Jojakarta : Ar-Ruzz Media.
Saat, S,. 2015. Faktor – Faktor Determinan Dalam Pendidikan. Jurnal Al-Ta’dib
            Vol. 8 No. 2, Juli – Desember 2015.
Sumantri,  M. dan Yatimah, D . 2017. Pengantar Pendidikan. Banten : Universitas   
Terbuka.
Sulistyoningrum, Nining. 2010. Standar Pembiayaan Pendidikan. Dari
wordpress. com/2010/05 /15/standar-pembiayaan-pendidikan/Diunduh pada
tanggal 27 Maret 2013
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: AmandemenZyuhendi, Andi. 2013. Pembiayaan Pendidikan di Indonesia. Diunduh pada tanggal 5 September 2013 dari http://andimpi.blogspot.nl/2013/06/pembiayaan-pendidikan-di-indonesia.html
http://budakbedelau.blogdetik.com/2013/07/17/indonesia-wajib-memiliki
pendidikan-murah/Diunduh pada tanggal 7 September 2013
pendidikan/Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2013
(http://networkedblogs.com/md5yI) Diunduh pada tanggal 1 Oktober 2013
            pembiayaan pendidikan/diunduh pada tanggal 11 September 2019


Fatah, Nanang. Ekonomi dan pembiayaan pendidikan. Bandung (Remaja Rosdakarya:2002)
Indra Bastian. Akutansi Pendidikan.Jakarta (Erlangga: 2012)
www.jannahcraftblogspot.com, 1 april 2017