Jumat, 11 Oktober 2019
Jumat, 04 Oktober 2019
Kamis, 03 Oktober 2019
MAKALAH PRODUKSI DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN
PRODUKSI DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM
PENDIDIKAN
Makalah Mata Kuliah : Manajemen Mutu dan Pembiayaan
dalam Pendidikan
Disusun Oleh :
Qautsar Iman
NIM : 1910246938
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Makhdalena, SE., M.Si., Ak., CA.
PROGRAM PASCA SARJANA
ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU
2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah sistem yang terdiri beberapa komponen,
yaitu guru, tenaga administrasi, siswa
dan sarana prasarana pendukung pendidikan itu sendiri. Komponen yang ada dalam
sistem tersebut tidak dapat terpisah satu dengan yang lain dan saling
menentukan satu sama lain. Komponen yang ada dalam sistem pendidikan memiliki fungsi masing-masing dalam rangka
untuk mencapai tujuan satuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan
dalam pendidikan akan berlangsung
dengan baik apabila didukung oleh komponen-komponen tersebut.
Pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan.
Sebagaimana kebutuhan lainnya maka
manusia tentunya berupaya memenuhi
kebutuhan pendidikan tersebut. Banyak orang tua yang menyiapkan dana pendidikan
dari sejak dini untuk pendidikan anak - anak mereka. Selain tanggung jawab orang tua, pendidikan juga menjadi tanggung jawab pemerintah karena
telah diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar RI tahun 1945 pada Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan”. Untuk menjalankan amanat tersebut pemerintah telah melaksakan
suatu sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional telah ditentukan
oleh pemerintah dan dituangkan dalam undang-undang dan peraturan pemerintah,
semuanya adalah untuk mencapai kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan
oleh sumber daya manusia saja melainkan juga ditentukan
oleh pembiayaan pendidikan itu sendiri. Pembiayaan pendidikan bukan saja
tanggung jawab pemerintah semata malainkan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, orang tua dan masyarakat. Jika pembiayaan
pendidikan hanya berasal dari salah satu pihak saja maka pendidikan yang
berlangsung tidak optimal. Karena pendidikan yang berkualitas membutuhkan biaya
yang tinggi.
Pembiayaan pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya membangun budaya
dan peradaban bangsa. Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai jika
memiliki sistem manajemen yang didukung dengan SDM, dana/ biaya dan sarana
& prasarana.
Dalam UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis
dalam pembangunan bangsa serta memberikan konstribusi signifikan atas
pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial. Namun untuk pelaksanaan dan
meningkatnya kualitas pendidikan diperlukan pembiayaan untuk
menunjangnya.
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan
instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan
yang bersifat kualitatif biaya pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hampir
tidak ada pendidikan yang mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan
bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan.
Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk
uang maupun barang dan tenaga. Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi
yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran
pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Sebagai usaha mengarahkan pembahasan dalam makalah ini, maka dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa konsep
pembiayaan dalam pendidikan?
2. Apa jenis-jenis
pembiayaan dalam pendidikan?
3. Apa itu biaya produksi dan jenisnya?
4. Apa fungsi
pembiayaan dalam pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Memahami konsep
pembiayaan dalam pendidikan?
2. Memahami
jenis-jenis pembiayaan dalam pendidikan?
3. Memahami biaya produksi dan jenisnya
4. Memahami fungsi
pembiayaan dalam pendidikan?
PEMBAHASAN
A.
KONSEP BIAYA DALAM
PENDIDIKAN
Atmaja dkk (2016) menyebutkan bahwa Biaya adalah keseluruhan pengeluaran, baik
yang bersifat uang maupun bukan uang, sebagai ungkapan rasa tanggung jawab
semua pihak terhadap upaya pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.
Fattah
(2006 : 112) mendefinisikan pembiayaan pendidikan merupakan jumlah uang yang
dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan mencakup:
gaji guru, peningkatan 12 profesional guru, sarana ruang belajar, perbaikan ruang, pengadaan peralatan/mobiler, pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor,
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 46 ayat 1 dijelaskan bahwa pendanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 62 disebutkan bahwa pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi, biayaoperasi, dan biaya personal (Depdiknas,
2005). Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya
operasi satuan pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta, Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis segala tunjangan yang
melekat pada gaji; bahan atau peralatan habis pakai; dan biaya operasi pendidikan
tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Adapun biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengukuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan (Depdiknas, 2005).
(Depdiknas, 2008). Dalam perkembangannya, kebutuhan pendanaan pendidikan
merupakan salah satu permasalahan yang cukup pelik untuk dikelola secara
efektif dan efisien. Permasalahan pendanaan pendidikan erat kaitannya dengan
keperluan operasionalisasi penyelenggaraan pendidikan. Biaya tersebut, antara
lain: 1) biaya operasional pendidik dan tenaga kependidikan (gaji dan
honor/insentif/tunjangan); 2) proses pembelajaran dan penilaian; 3) pengadaan, perawatan,
dan perbaikan/perawatan saranaprasarana pendidikan; dan 4) manajemen. Fungsi
pembiayaan tidak dapat terpisahkan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Oleh
karena itu, pembiayaan menjadi masalah sentral dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan yang
harus disikapi dan dicarikan berbagai alternatif solusinya. Ketidak mampuan lembaga penyelenggara pendidikan untuk
menyediakan pendanaan pendidikan akan menghambat proses operasionalisasi
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Namun demikian, bukan jaminan manakala tersedia
biaya pendidikan yang memadai akan menjamin penyelenggaraan pendidikan berhasil
lebih baik. Dalam memahami permasalahan
pembiayaan pendidikan
di Indonesia, perlu memahami permasalahan apa saja yang timbul serta alternatif penyelesaiannya
(Depdiknas,2005). Berdasarkan uraian klasifikasi biaya pendidikan, maka
jelaslah bahwa biaya pendidikan memiliki pengertian yang luas.
Hal ini sebagaimana dipertegas oleh Anwar (1991) bahwa hampir segala
pengeluaran yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan dianggap
sebagai biaya. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan
dalam melakukan klasifikasi biaya pendidikan untuk mencapai tujuan yang dituju
semua pihak yaitu kesuksesan pelaksanaan pendidikan.Pembiayaan pendidikan
terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal (Sulistyoningrum, 2010). Biaya investasi satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan
prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Lebih
lanjut, biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud meliputi:
a) gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji; b) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai; dan c) biaya operasi
pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan
lain sebagainya (Sulistyoningrum, 2010).
B. JENIS-JENIS BIAYA
PENDIDIKAN
Jenis biaya pendidikan dapat dikategorikan kedalam beberapa kategori
sebagai berikut :
a) Biaya Langsung
(direct cost)
Biaya pendidikan langsung (direct cost) merupakan biaya penyelenggaraan
pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau keluarga sekolah.
Berwujud pengeluaran uang yang secara langsung digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan PBM, penelitian dan pengabdian masyarakat, gaji guru dan
pegawai lainnya, bahan perlengkapan dan biaya perawatan.
Kebanyakan biaya langsung yang dikeluarkan berasal dari sistem sekolah
sendiri, dikeluarkan selain untuk menjaga kelancaran dan kualitas belajar juga
untuk keperluan administrasi sekolah atau alat tulis kantor.keperluan lain
seperti :
Ø
Biaya tambahan untuk ruangan, perlengkapan, belajar, alat peraga, bahan
laboratorium, pakaian praktik.
Ø
Biaya transportasi/angkutan sekolah.
Ø
Biaya buku pegangan guru dan buku perpustakaan.
Ø
Biaya UKS dan biaya penyelenggaraan counseling.
Ø
Biaya mendatangkan guru tambahan / nara sumber.
b) Biaya Tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung (indirect cost), berbentuk biaya hidup yang
dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang belajar untuk keperluan sekolah, biaya
ini dikeluarkan tidak langsung oleh lembaga pendidikan, melainkan dikeluarkan
oleh keluarga anak untuk mengikuti pendidikan. Biaya tidak langsung berupa
biaya hidup yang menunjang kelancaran pendidikannya. Misalnya: ongkos angkutan,
pondokan, biaya makan sehari-hari, biaya kesehatan dan sebagainya.
c) Private cost
Merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan keluarga, atau segala biaya
yang harus ditanggung dan dikeluarkan oleh keluarga anak untuk keberhasilan
belajar anaknya. Misalnya: keluarga membayar guru les private supaya
anaknya pandai bahasa inggris dan matematika.
d) Social cost
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat , baik perorangan
maupun terorganisasi untuk membiayai segala keperluan belajar. Baiaya yang
dikeluarkan sebagai wujud partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan karena
pendidikan bukan hanya menjadi tanggungan pemerintah dan orang tua saja tetapi
juga menjadi tanggung jawab bersama , pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
e) Monetary cost
Selain pengeluaran dalam bentuk uang atau materi ada juga biaya yang
harus dikeluarkan tidak berbentuk uang, melainkan berbentuk jasa, tenaga, dan
waktu. Biaya semacam ini dapat diuangkan atau dinilai dan disetarakan kepada
nilai uang. Biaya semacam ini disebut biaya moneter.
C.
BIAYA PRODUKSI DAN JENISNYA
1.
Mulyadi
Menurut Mulyadi
(1995:14), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
2. Hansen dan Mowen
Menurut Hansen dan
Mowen (2002:24), production cost adalah total biaya yang
berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
3. M. Nafarin
Menurut M. Nafarin
(2009:497), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan
dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
4. Abdul Halim
Menurut Abdul Halim
(1988:5), production cost adalah akumulasi biaya yang terkait
langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan dipertemukan dengan
penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.
5. Amin Widjaja
Tunggal
Menurut Amin Widjaja
Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan
produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya
overhead pabrik
Secara umum,
production cost dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun beberapa jenis biaya
produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan jumlah
yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung, pajak
perusahaan, biaya administrasi, dan lain-lain.
2. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC), yaitu biaya yang besarannya dapat berubah-ubah
sesuai dengan hasil produksi. Artinya, semakin besar hasil produksi maka
semakin besar biaya variabelnya. Contoh, biaya upaya pekerja, biaya bahan baku
yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
3. Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu
periode tertentu.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC), yaitu besarnya biaya produksi per unit yang
dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan total
biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan perluasan
produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkannya.
D. FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM
PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas. Fungsi anggaran disamping sebagai alat
untuk perencanaan dan pengendalian juga merupakan alat bantu dalam mengarahkan
suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah.
Anggaran juga berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat juga dijadikan alat
mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien
dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari perkembangannya biaya
memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi
pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.
PENUTUP
A
KESIMPULAN
Biaya pendidikan adalah semua pengeluaran yang memiliki kaitan langsung
dengan penyelenggaraan pendidikan. Anggaran pembiayaan pendidikan terdiri dari
dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan
anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Anggaran atau pembiayaan pendidikan diperlukan karena anggaran
pendidikan merupakan salah satu elemen penting untuk menunjang jalannya seluruh
pelaksanaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan berasal dari beberapa sumber,
antara lain pemerintah pusat dan daerah, orang tua peserta didik, masyarakat,
pihak lain serta dari dana sendiri yang halal.
Fungsi anggaran disamping sebagai alat untuk
perencanaan dan pengendalian juga merupakan alat bantu dalam mengarahkan suatu
lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah. Anggaran juga
berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan, disamping itu dapat juga dijadikan alat
mempengaruhi atau memotivasi pimpinan dan karyawan untuk bertindak efisien
dalam mencapai sasaran lembaga. Apabila dilihat dari perkembangannya biaya
memiliki fungsi yaitu : sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi
pengeluaran dana, sebagai alat efesiensi.
B.
SARAN
Pembiayaan terhadap pendidikan harus dibayar
lebih mahal karena pendidikan adalah investasi dikarenakan perolehan
ketrampilan dan kemampuan akan menghasilkan tingkat balik Rate of Return yang
sangat tinggi terhadap penghasilan seseorang
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, RM dkk. 2016. Analisis Penetapan Standar Biaya Pendidikan Pada
SMA Negeri 2
Kuala Kabupaten Nagan Raya. Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala. Volume
4, No. 1, Februari 2016 - 1 28
Fattah Nanang,
DR,(2006). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT
Remaja
Rosdkarya.
Fattah, Nanang. (2009). Landasan Manajemen Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya
Johns, L.R & L.F Morphet, The Economics Financing
and Education: A System
Approach
, (New Jersey: Prentice-Hall Englewood Cliffs, 1975)
Kompri. 2016.
Manajemen Pendidikan Komponen-Komponen Elementer
Kemajuan Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Kurniadi,D. dan
Machali, I . 2016. Manajemen Pendidikan
Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan . Jojakarta : Ar-Ruzz Media.
Saat, S,. 2015. Faktor – Faktor Determinan Dalam Pendidikan. Jurnal Al-Ta’dib
Vol. 8 No. 2, Juli –
Desember 2015.
Sumantri, M. dan Yatimah, D . 2017. Pengantar
Pendidikan. Banten : Universitas
Terbuka.
Sulistyoningrum,
Nining. 2010. Standar Pembiayaan Pendidikan. Dari
wordpress. com/2010/05
/15/standar-pembiayaan-pendidikan/Diunduh pada
tanggal 27 Maret 2013
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945: AmandemenZyuhendi, Andi. 2013. Pembiayaan Pendidikan di
Indonesia. Diunduh pada tanggal 5 September 2013 dari http://andimpi.blogspot.nl/2013/06/pembiayaan-pendidikan-di-indonesia.html
http://budakbedelau.blogdetik.com/2013/07/17/indonesia-wajib-memiliki
pendidikan-murah/Diunduh
pada tanggal 7 September 2013
pendidikan/Diunduh
pada tanggal 25 Oktober 2013
(http://networkedblogs.com/md5yI)
Diunduh pada tanggal 1 Oktober 2013
pembiayaan
pendidikan/diunduh pada tanggal 11 September 2019
Fatah, Nanang. Ekonomi dan pembiayaan pendidikan. Bandung
(Remaja Rosdakarya:2002)
Indra Bastian. Akutansi Pendidikan.Jakarta (Erlangga: 2012)
www.jannahcraftblogspot.com, 1 april 2017
Langganan:
Postingan (Atom)